Jakarta, Nusantara Site
Insiden Tembak mati di bandara Orly itu terjadi setelah seorang polisi di tembak dan terluka dalam serangan saat pengecekan di jalan, oleh orang yang sama yang berada di sebelah ibu kota Perancis. Pria tersebut itu kemudian ditembak mati setelah mencoba merebut pistol tentara wanita di bandara Olry, Paris
Menteri Pertahan Perancis membenarkan penembakan mati terhadap pria yang mencuri senjata tentara di bandara Orly.
Menteri Pertahanan Jean-Yves Le Drian mengatakan tindakan rekannya yang menewaskan si penyerang, dibenarkan.
"Kedua rekannya pikir hal itu perlu, dan mereka benar. Melepaskan tembakan untuk melindungi dirinya dan yang terpenting untuk melindungi publik yang berada di sekitarnya" Ujar Menteri Pertahanan Jean-Yves Le Drian.
Juru Bicara Militer Perancis menjelaskan bahwa serangan terhadap tentara tersebut merupakan kekerasan ekstrem
Setelah Kejadian itu, Para Tentara melakukan pelacakan bom di Bandara Orly untuk memastikan pria yang sudah tewas tersebut tidak mengenakan atau membawa sesuatu yang bisa meledak.
Menteri Dalam Negeri mengatakan bahwa tidak menemukan apapun yang merupakan bom atau barang mencurigakan.
Suasana Pada Saat menyelusuri bandara untuk tidak ada bom. Sumber Foto : Merdeka(dot)Com |
Sebuah Sumber Kepolisian menjelaskan bahwa penyeranga tersebut merupakan Muslim Radikal (ISIS) yang sudah dikenal Intelijen. Tapi Pihak berwenang mengatakan Terlalu dini untuk membenarkan insiden tersebut sebagai serangan teroris.
Sekitar 3.000 Penumpang di Bandara Osly dievakuasi dari bandara tersibuk dan teramai kedua di Perancis itu. Penerbangan dari kedua terminal bandara dihentikan sementara dan beberapa penerbangan dialihkan ke bandara utama Paris, Charles de Gaulle
Insiden Tersebut terjadi beberapa minggu sebelum Perancis menggelar pemilihan Presiden. Perancis masih dalam kewaspadaan tinggi setelah serangan militan ISIS yang menewaskan puluhan orang dalam dua tahun terakhir. Status keadaan saat ini darurat masih ditetapkan sampai akhir Bulan Juli